Film pendek seringkali digunakan sebagai pijakan awal
berkarya bagi para sineas muda yang hendak terjun kedunia sinema. Namun, tak
semua karya awal mereka mendapat apresiasi yang layak. Bahkan karya awal mereka
hanya berakhir sebagai tontonan sendiri dan teman-teman mereka saja, tanpa
mendapat kesempatan untuk dikenal secara luas. Kurangnya apresiasi membuat para
anak muda yang tadinya memiliki potensi ini cenderung mundur berkarya dan
enggan untuk bertahan di dunia perfilman. Hal tersebut disadarai oleh tim
Visual Art Project, yang ingin calon bibit-bibit muda perfilman Indonesia ini
mendapat apresiasi yang layak serta film mereka dapat menemui penontonnya dalam
skala yang lebih luas dibanding hanya jadi tontonan sendiri.
Visual Art Awards 2016 merupakan inisiasi Visual Art Project
sebagai media apresiasi terhadap karya film pendek mahasiswa mata kuliah
Videografi program studi pendidikan Seni Rupa UNJ. Memang secara harfiah ini
merupakan project untuk memenuhi UAS
dan tentu saja sebagai syarat untuk mendapatkan nilai, namun para mahasiswa
kelas videografi tak serta merta membuat karya asal hanya untuk mendapatkan
nilai. Ada passion serta ketertarikan
mereka dalam dunia film. Terlihat dari banyaknya ide menarik yang coba diajukan
agar direalisasikan dalam sebuah film pendek.
Tim Visual Art Project menugaskan 45 mahasiswa untuk membuat
sebuah ide cerita dengan tema besar Seni Rupa. Dari sekitar 130 ide cerita yang
diajukan akhirnya terpilih 8 ide cerita yang dikembangkan kedalam film pendek. Kedelapan
film ini mencakup genre yang beragam,
mulai dari thriller, drama komedi,
hingga horror. Pemilihan kedelapan film ini berdasarkan kemenarikan dan
keunikan dari cerita serta kesesuaian dengan tema. Kedelapan film tersebut
adalah ; Menunggu Bulan, Kwin of Gombal,
Kuliner Phobia, Ngehack Ngehe, Objektofillia, The Missing Photograph, Ilusi,
dan Jelangkung Online.
Mereka tidak dilepas sendiri dalam penggarapan film pendek.
Tim Visual Art Project membimbing mereka mulai dari pengembangan naskah, tahap
produksi, hingga post produksi. Karya yang telah selesai akan dinilai oleh 3
juri independen yang kompeten dibidangnya untuk nantinya ditentukan beberapa
pemenang terbaik dari kategori yang ada pada Visual Art Awards 2016. Makbul
Mubarak, salah satu kritikus film paling tersohor di Indonesia ditunjuk sebagai
ketua dewan juri Visual Art Awards 2016. Selain Makbul, terdapat pula Lala
Palupi yang merupakan seorang akademisi serta kandidat Doktor dalam bidang film
dan Rizki Taufik Rakhman selaku dosen mata kuliah videografi yang turut menilai
hasil karya dan menentukan para pemenang Visual Art Awards 2016.
Puncak acara dari Visual Art Awards 2016 berlangsung pada 1
Juni 2016 di TIM XXI. Adapun acaranya adalah screening 8 film hasil karya mahasiswa videografi serta malam
penganugerahan untuk para pemenang dari 12 nominasi. Harapan dari Visual Art
Awards 2016 adalah mahasiswa program studi seni rupa UNJ bersemangat untuk
memperlihatkan prestasi mereka di bidang film. Bahkan bukan suatu hal yang
mustahil ajang ini dapat menjadi sebuah program regular dari Seni Rupa UNJ tiap
tahunnya dan dapat melibatkan lebih banyak peserta dari kalangan civitas academia.
Labels: event, Film, FILM INDONESIA