Gudang Film -
Film ini diangkat dari acara stand up comedy yang sukses diselenggarakan
oleh Kompas TV sehingga ada harapan untuk bisa mengikuti kesuksesan film-film yang
bermuatan stand up comedy (Atau lebih
tepatnya menggunakan para penggiat stand
up comedy)yang sedang merajai layar bioskop akhir-akhir ini. Get Up Stand Up juga merupakan film debutan
dari sutradara Teezar Sjamsuddin dan di bintangi oleh lebih dari dua puluh
pelaku stand up comedy atau yang
biasa di sebut comic (Komika). Naskah
yang ditulis oleh Bagus Bramanti dengan tidak melulu berisikan kalimat lucu,
namun juga di dominasi kisah drama yang kuat dan di harapkan bisa menyentuh
hati para penonton.

Film ini bercerita tentang Babe Cabita, seorang
penyiar radio berbakat di Medan dan memiliki pacar seorang gadis cantik bernama
Fatiya (Acha sinaga) selama enam tahun belakanga. Fatiya menginginkan kejelasan masa depannya
bersama Babe. Namun, Babe sulit sekali keluar dari zona nyamannya sebagai
penyiar radio. Fatiya yang merasa lelah
cukup lama toleransi terhadap sikap Babe akhirnya memutuskan hubungan mereka
dan pindah mengejar mimpinya di Jakarta. Hingga penyesalan datang menghampiri, Babe pun
menyusul Fatiya ke Jakarta dan bekerja sebagai pegawai rumah makan Padang. Suatu hari, ia melihat pengumuman lomba Stand Up Comedy dan memutuskan mengikuti
perlombaan itu demi mencapai kesuksesan karir yang lebih cepat. Demi mengasah
kemampuan, Babe pun kerap mengikuti open
mic, dimana ia berkenalan dengan Abdur. Mereka-pun kemudian menjalin
persahabatan dan saling berbagi teknik demi mengikuti kompetisi stand up comedy. Namun akhirnya Babe harus menerima kenyataan pahit
bahwa Fatiya hadir bukan untuk menyemangati dirinya, namun untuk mendukung
Abdur sahabatnya sendiri.
Sejak kesuksesan Film Comic 8 pada tahun 2014, para komika yang bisa dikatakan komedian
‘jenis baru’ di Indonesia mengalami lonjakan dalam karir di dunia film
Indonesia. Bisa dilihat bagaimana pelaku stand
up comedy ini menghiasi film layar lebar lintas genre, lintas rating usia,
hingga lintas budget (Film dengan budget standar hingga bombastis).
Beberapa bahkan tak puas hanya dengan berakting di depan layar, ada yang
mencoba untuk menyutradarai film mereka sendiri, sebut saja Kemal Palevi dengan
Tak Kemal Maka Tak Sayang (2014) dan
Ernest Prakasa dalam Ngenest (2015).
Nasib baik juga menghinggapi Babe Cabita. Walau belum memiliki kesempatan untuk
menggarap skenario ataupun menyutradarai filmnya sendiri, namun muka chubby dan rambut kribonya berulang kali
menghiasi film Indonesia. Pasca Comic 8,
juara 1 ajang pencarian bakat comic di
Kompas TV pada tahun 2013 ini sudah terlibat setidaknya 9 judul film baik
sebagai pemeran utama, pemeran pembantu, maupun cameo. Dan Get Up Stand Up
menjadi film ke-10 dimana Babe terlibat.
Apa yang berbeda dari performa Babe di Get Up Stand Up dengan film sebelumnya?
Bila pada film-film sebelumnya Babe berposisikan selalu sebagai karakter yang
konyol, di film ini Babe tak hanya dituntut lucu nan menghibur, namun juga
tampil serius dan meyakinkan. Ada beberapa momen Babe bersama Abdur dimana
mereka harus bertengkar penuh emosi, terjebak dalam konflik percintaan berunsur
Teman Makan Teman. Disinilah emosi terbangun dengan cukup apik, dan malah
menjadikan unsur comedy di film ini
melebur. Tak hanya memberikan hiburan penuh tawa, namun juga drama percintaan
yang menyentuh.

Sebagai pendatang baru, Acha Sinaga lumayan
tampil cemerlang dan mencuri perhatian.Kehadirannya mampu menyeimbangkan
momen-momen lucu yang ditampilkan oleh Babe dan Abdur. Dengan kecantikan dan
performanya, Acha menjadi layak diperebutkan oleh mereka berdua. Beberapa
pemain pendukung yang juga seorang komika, seperti UUs, Wira dan puluhan komika
lainnya, mampu tampil menghibur walau jatah tampilnya sangat terbatas. Yang tak
disangka adalah kemunculan grup musik Ungu sebagai cameo dalam film ini. Mereka berperan sebagai peserta audisi, crew, pengamen jalanan sampai agen MLM.
Tak hanya berperan cameo, UNGU juga
mempersembahkan lagu berjudul Get Up
Stand Up sebagai original soundtrack
film ini. Lagunya sendiri terdengar catchy
dengan alunan musik yang unik dan mampu mengiringi ending di film Get Up Stand
Up menjadi lebih meriah.

Debut
sutradara Teezar Sjamsuddin cukup baik dalam menggarap film pertamanya walau
masih ada beberapa bagian yang kurang natural. Seperti masalah film Indonesia pada umumnya, sinematografi film ini
terkesan biasa saja dan menyerupai FTV. Plot yang simple dan mudah di tebak
menambah minimnya kualitas film ini. Tapi memang kisah ini perjalanan hidup
seseorang menuju kesuksesan dan di harapkan dapat menginspirasi banyak orang.
Film menyajikan banyak humor sepanjang durasi
film, tapi sangat di sayangkan beberapa humor gagal mengundang tawa alias
Garing. Meskipun begitu film ini tetaplah dapat menghibur dan bisa bersaing
dengan film- film stand up comedy
belakangan ini.
Mengambil
penggalan lagu berjudul serupa yang dinyanyikan musisi reggae legendaris Bob
Marley, ‘Get Up, Stand Up, Stand Up For Your Right. Get up, Stand Up, Don’t
Give Up The Fight. Semoga Teezar yang melakukan debut melalui film ini serta
pihak yang terlibat mampu mengambil pelajaran dalam film ini untuk kedepannya
mampu menghasilkan karya yang lebih baik.