Gudang Film - Makassar patut bangga. Pada November 2014
film asli besutan anak-anak muda Makassar , Bombe’
, mampu meraih sukses di kancah perfilman Indonesia. Tak hanya dari raihan
jumlah penonton yang mampu menembus angka lebih dari 50ribu penonton dengan
hanya tayang di 4 bioskop di kota Makassar, namun juga mampu memperkenalkan
perfilman kota asal pahlawan Sultan Hasanuddin kekancah nasional. Bombe’ juga mendapat pengakuan secara
nasional dengan mampu meraih nominasi di Piala Maya 2014 dalam kategori Film
Daerah Terpilih. Apa yang diraih oleh Bombe’
juga mampu menyulut api semangat dari kota lain untuk membuat gerakan besar
dalam perfilman daerah sehingga kota-kota lain juga mampu menelurkan
karya-karya film yang mampu tayang luas di jaringan bioskop nasional.
Pasca kesuksesannya, hanya perlu satu
setengah tahun untuk Bombe’
mengeluarkan seri keduanya. Sekuel yang
diberi judul Bombe’ 2 : Dumba’-Dumba’
ini masih di arahkan oleh Syahrir Arsyad Dini atau akrab dipanggil Rere.
Kisahnya masih mengenai persahabatan 6 orang anak yang kali ini menghadapi
petualangan yang lebih besar yang menguji persahabatan mereka. Seperti film
sebelumnya, Bombe’ 2 : Dumba’-Dumba’
masih kuat dengan unsur local content
khas Makassar yang telah menjadi trademark
sang sutradara dalam berkarya.
Layaknya sebuah sekuel film pada umumnya, Bombe’
2 : Dumba’-Dumba’ juga berusaha menghadirkan film yang lebih besar dan
lebih baik dari sebelumnya. Dilihat dari trailer-nya,
seri kedua Bombe’ menjanjikan sebuah
tontonan penuh aksi yang melibatkan keenam sekawan ini. Penggemarnya yang
melingkupi segala umur tentu saja sangat menantikan film ini rilis di bioskop
pada 25 Februari 2016. Seperti jumlah pemeran utama anak dalam film ini,
berikut kami telah himpun 6 alasan mengapa Bombe’
2 : Dumba’-Dumba’ layak untuk disaksikan di bioskop.
Kisah
Yang Lebih Kompleks
Bila masih ingat seri pertamanya, kisah
diawali dengan perseturuan dua kubu anak SD kelas 1 yang akhirnya harus bahu
membahu untuk bertahan di tengah kesunyian Makassar yang menjadi “Kota mati”.
Makassar ditinggal oleh penduduknya yang merasa kotanya tak lagi aman imbas
dari perseteruan dua geng besar. Di seri kedua, Bombe’ 2 : Dumba’-Dumba’ menyuguhkan kisah yang lebih kompleks dan
sebagaimana judulnya mampu membuat penontonnya dumba’-dumba (Bahasa Makassar
dari deg-deg-an atau jantung berdegup kencang).
Dalam seri keduanya, kisah masih melibatkan
keenam anak kecil yang kini diceritakan telah menginjak kelas 2 SD, namun bukan
mereka yang berseteru, melainkan orang tua dari Zaki dan Yudi. Pasca kejadian
di Bombe’ pertama, persahabatan Aya,
Sesa, Kayla, Rara, Zaki, dan Yudi semakin erat. Hingga masa lalu antara Ayah
Yudi dan Ayah Zaki membuat Yudi dan Zaki dilarang untuk berteman. Permusuhan
ini berimbas kecelakaan yang membuat Yudi koma dan perseteruan besar antara
geng Ayah Yudi dan Ayah Zaki yang membuat Makassar ditinggali oleh
masyarakatnya. Keenam sahabat ini harus bertahan di suasana yang sangat
mencekam, ditambah Makassar diguncang gempa dahsyat. Persahabat mereka sangat
diuji kali ini.
Tontonan
Yang Menyuguhkan Sajian Rasa Paket Komplit
Dengan cerita yang telah dipaparkan diatas,
bisa ditarik kesimpulan awal bahwa Bombe’
2 : Dumba’-Dumba’ akan menyuguhkan sajian yang menegangkan dengan cerita
yang lebih kompleks. Namun tak perlu takut bila Bombe’ 2 akan menjadi tontonan yang berat atau terlampau serius. Bombe’ 2 masih dipresentasikan layaknya
seri sebelumnya secara ringan namun penuh makna layaknya film untuk anak-anak.
Kala menonton di bioskop, penonton akan
mendapatkan berbagai “sensasi” rasa hasil dari pengalaman sinematik. Bombe’ 2 akan menyuguhkan tingkah lucu
dan lugu khas anak-anak, sedih mengharu-biru, hingga tegang. Sehingga, penonton
mendapat berbagai rasa dalam satu film atau dapat dibilang film Bombe’ 2 merupakan suguhan paket
komplit.
Perlu diketahui bahwa Bombe’ 2 : Dumba’-Dumba’ mendapat rating penonton Semua Umur dari
Lembaga Sensor Film Indonesia. Oleh karena itu Bombe’ 2 : Dumba’-Dumba’ aman dan layak ditonton oleh setiap
anggota keluarga, baik anak-anak maupun dewasa.
Production Value dan Efek
CGI Yang Lebih Dahsyat
Sudah menjadi syarat sebuah film yang
dibuat sekuel untuk menyajikan suguhan yang lebih besar dan lebih baik
sebelumnya. Begitupun dengan seri kedua dari Bombe’. Bila pada seri
pertama sudah membuat kagum beberapa penonton dengan mampu mengosongkan kota
Makassar yang padat penduduk, kali ini Bombe’
2 menyuguhkan hal yang lebih besar lagi. Bila melihat dari apa yang
diperlihatkan dalam trailer-nya, selain
terdapat adegan dimana Makassar kembali kosong karena ditinggal penduduknya, terlihat
juga beberapa adegan dahsyat dibuat menggunakan teknologi CGI.
Pada trailer
yang rilis pada bulan November 2015 ini terdapat adegan pom bensin terbakar
kemudian meledak hingga sebuah mobil angkot melayang diatas karakter Aya dan
Sesa. Selain itu juga terdapat adegan yang memperlihatkan dampak dari gempa
bumi besar yang melanda Makassar seperti hancurnya beberapa landmark kota tersebut diantaranya
Monumen Mandala dan Karebosi yang runtuh. Apa yang ditunjukkan di trailer adalah sedikit dari apa yang
akan disuguhkan di Bombe’ 2 :
Dumba’-Dumba’. Oleh karena itu menonton di bioskop sangat dianjurkan untuk
mendapat sensasi maksimal dari film ini.
Cangkupan
Bioskop Yang Menayangkan Lebih Luas
Apabila dalam Bombe’ pertama hanya ditayangkan di 4 bioskop jaringan XXI di kota
Makassar dan kemudian bergerilya melakukan pemutaran di kota-kota sekitarnya, Bombe’ 2 : Dumba’-Dumba’ mendapat
kesempatan untuk rilis secara nasional dibeberapa kota di Indonesia. Selain
Makassar, Bombe’ 2 tayang di bioskop
jaringan XXI kota Medan, Jakarta, Yogyakarta, Balikpapan, Samarinda, Manado,
hingga Ambon. Selain itu jaringan bioskop Cinemaxx dan CGV Blitz turut
menayangkan film Bombe’ 2. Jaringan Cinemaxx membuka 3 layar untuk film Bombe’
2 yaitu di kota Bau-Bau, Manado, dan Serpong, sedangkan CGV Blitz juga membuka
3 layar di Kota Balikpapan, Bekasi, dan Karawang. Selain itu Bombe’ 2 juga
tayang di bioskop independen seperti Hollywood Kendari.
Keberhasilan Bombe’ 2 : Dumba’-Dumba’ rilis lebih luas adalah bukti dari
kepercayaan para eksibisi bioskop terhadap potensi film lokal asli Makassar.
Dan tentu saja hal ini mempermudah film ini menemui penontonnya di kota lain
untuk menyaksikan film Bombe’ 2 :
Dumba’-Dumba’ di layar lebar.
Anak-Anak
dalam Bombe’ bernyanyi untuk mengisi OST. Bombe’ 2 : Dumba-Dumba
Melihat awal mula dari film Bombe’ yang
merupakan inisiasi dari band asal Makassar, Art2tonic, kurang pas rasanya bila
mereka tak menggarap sendiri deretan soundtrack dari film-film yang mereka
buat. Bila melihat filmografi dari
Rere beserta Art2tonic dan Paramedia film, keseluruhan film yang mereka buat original soundtrack-nya pun mereka buat
sendiri. Pada seri pertama Bombe’,
band Art2tonic mengiringi suara indah vokalisnya Nuni kala menyanyikan lagu Kita Bersaudara dan pada film horor Sumiati juga merilis soundtrack berjudul Cinta Sendiri. Di sekuel
dari Bombe’ ini, Art2tonic tetap
memberikan lagu untuk mengisi deretan soundtrack,
namun yang spesial adalah keenam anak Bombe’
menyumbangkan suara mereka untuk salah satu lagu di Bombe’ 2 : Dumba’-Dumba’.
Aya, Sesa, Kayla, Rara, Zaki, dan Yudi
menyanyikan lagu yang menjadi soundtrack
utama dalam Bombe’ 2 : Dumba’- Dumba’
yang berjudul Sahabat. Lagu yang
ditulis oleh Rere Art2tonic ini berirama riang dengan beat yang agak cepat serta sangat akrab untuk anak-anak. Selain itu
lirik yang ringan namun bermakna dalam akan pentingnya persahabatan mampu
menjadi lagu yang cocok dinyanyikan oleh anak-anak ditengah krisis lagu anak-anak
saat ini. Videoclip Sahabat sendiri
telah rilis ke masyarakat sejak akhir Januari 2016 dan dapat disaksikan di
kanal Youtube milik Art2tonic.
Kejutan
besar di Akhir film
Mungkin ini salah satu hal terpenting dalam
film Bombe’ 2 : Dumba’-Dumba’. Tentu
saja bila ingin tahu jawabannya harus menonton sendiri film ini di bioskop
sampai habis.