Industri perfilman Indonesia kembali dikejutkan dengan
hadirnya film bergenre action tentang pahlawan berkekuatan super yang menyelamatkan
kota dari ancaman orang-orang jahat. Film Garuda Superhero ini bukanlah film superhero
pertama di Indonesia setelah lebih dari 30 tahun terakhir. Di tahun 80an film
bertema superhero ‘ Gundala’ sudah pernah diangkat ke layar lebar.
Film yang digarap seperti kalanya film superhero ala Hollywood
ini dibuat menggunakan teknologi CGI (Computer Generated Imagery) untuk menampilkan
visualisasi yang menarik tentunya. Maka dari itu hampir 90% pembuatan film ini
menggunakan blue screen.
Namun, dari segi penggunaan efek CGI pada film ini masih
terlihat kurang memuaskan, terkesan buruk, dan menggelitik, bahkan agak
mengganggu indera penglihatan. Bisa dimaklumi, nyatanya orang-orang yang
terlibat dalam pembuatan CGI film ini hanya menggunakan 9 orang animator lokal Indonesia
yang mungkin belum terlalu ahli.
Dari segi cerita, film ini mempunyai cerita yang sangat
ringan dan mudah sekali untuk ditebak. Karakter pemain yang paling menonjol
adalah Slamet Rahardjo tokoh antagonis yang berakting mirip seperti peran Joker
di film Batman. Mungkin yang bisa dinilai dari film ini adalah music scoring
dan music compose ala Hans Zimmer.
Secara keseluruhan, film yang menonjolkan efek kecanggihan
CGI ini masih jauh dari harapan. Diharapkan di film selanjutnya bisa jauh lebih
baik dari ini. Nilai plusnya, film ini
bisa menjadi langkah awal untuk para pembuat film di Indonesia agar kedepannya film-film
yang mengangkat cerita superhero berteknologi canggih ini bisa terus dikembangkan
di Indonesia.
Film
arahan sutradara X-Jo ini yang memakan waktu produksi selama 10 tahun ini patut
kita hargai perjuangan dan keberaniannya. Film yang dibintangi oleh Rizal Al
Idrus, Alexa Key, Slamet Rahardjo, Agus Kuncoro, Robby Sugara, Rudi Salam ini
sudah dapat disaksikan di Bioskop seluruh Indonesia mulai 8 januari 2015.
Bangga Film Indonesia!
Labels: Artikel, FILM INDONESIA, Garuda, Review